Minggu, 22 Mei 2016

Trangia Gunung

Kompor Lapangan Trangia
Bagi seorang pendaki selain peralatan yang mudah di pergunakan, peralatan yang ringan, ringkas dan mudah di bawa adalah salah satu kriteria utama yang mereka syaratkan untuk semua perlengkapan yang akan menyertai perjalanan mereka. Begitu pula dengan perlengkapan kompor lapangan, bagi sebagian pendaki kompor lapangan yang ringan, aman dan mudah di gunakan merupakan pilihan yang paling di cari.

Dari semua kompor lapangan yang ada, kompor lapangan dengan bahan bakar alkohol atau spirituslah yang paling memenuhi kriteria yang dimaksud.  Kompor lapangan jenis  ini  sangat banyak variannya dari yang paling sederhana buatan sendiri sampai kompor lapangan versi pabrikan. Cara pembuatannya pun sangat mudah, selain sederhana sudah banyak site – site yang memberikan petunjuk mengenai langkah – langkah pembuatan kompor lapangan jenis ini. Bagi saya pribadi saya memang  menyukai dan selalu menggunakan kompor lapangan dengan bahan bakar spiritus atau alkohol jika ingin melakukan pendakian atau  perjalanan lainnya. Salah satu kompor lapangan favorit saya adalah kompor alkohol hasil pabrikan dengan nama Trangia.

Trangia adalah perusahan dari Swedia yang merupakan produsen kompor lapangan berbahan bakar alkohol ataupun spiritus. Sebenarnya banyak sekali pilihan model yang di tawarkan oleh trangia untuk satu set peralatan masak beserta kompornya, tetapi dari semua model yang di tawarkan memiliki kesamaan  yaitu kompor lapangan yang menyertai dari setiap model yang ada.

Kompor Trangia
Secara umum kompor trangia memilki tiga bagian utama yaitu kompor utama, penutup kompor, dan pengatur nyala api. Menurut karakteristik yang ada di dalamnya, kompor trangia ini adalah kompor lapangan dengan jenis Open Jet Alcohol yag bekerja dengan cara menguapkan bahan bakar yang ada di dalamnya dan menembakkan tekanan uap bahan bakar tersebu ke luar pada saat ia terbakar yang pada akhirnya menghasilkan panas yang cukup tinggi.

Kompor jenis open jet alcohol ini cukup sulit jika dibuat sendiri, karena perlu penanganan khusus supaya dapat dipastikan kompor yang dibuat tahan dengan tekanan yang di hasilkan pada saat diperoleh tekanan akibat penguapan bahan bakar. Tetapi kompor jenis open jet alcohol ini cukup bagus jika di bandingkan dengan kompor jenis lain yang sama – sama menggunakan bahan bakar alkohol. selain itu kompor jenis ini sangat mudah di pergunakan tinggal tuang bahan bakar di dalam kompor kemudian nyalakan. Model yang saya pilih adalah model trangia winter attachment, karena memang pada waktu itu model inilah yang cukup murah di bandingkan dengan model lainnya.

Trangia winter attachment
kebetulan model ini adalah model yang terdiri dari kompor alkohol beserta satu piringan aluminium saja tanpa di lengkapi dengan wind shield dan peralatan masak laing khas trangia,waktu itu saya memilih Trangia model ini dikarenakan saya telah memiliki satu set nesting versi ABRI yang sudah sering menemani saya di setiap kesempatan pendakian yang saya lakukan, jadi sangat sayang jika harus membeli model trangia full set dengan perlengkapan memasaknya, karena yang saya butuhkan sebenarnya adalah kompornya saja.

Fungsi aslinya model ini digunakan sebagai pencair salju, dan sebagai pembakaran awal untuk menghidupkan kompor utama. Di bawah kompor trangia pada model ini terdapat satu tambahan bagian yang dapat dinyalakan sebagai pemanaskompor utama yang pada akhirnya dapat memperlancar nyala api kompor utama. Tetapi kondisi in tetjadi di dalam lingkungan yang ektrem, dengan suhu yang membekukan. Kompor yang saya milki masih kurang lengkap karena memang tidak dibuat untuk langsung dipergunakan tanpa dudukan atau wind shield khas trangia.

Sayang Trangia tidak menjual wind shield yang menjadi ciri khas Trangia untuk kompor – kompor mereka secara terpisah.  Memang harus sedikit kreatif untuk bisa memanfaatkan kompor trangia ini supaya dapat berfungsi optimal, sebenarnya komor ini dapat juga langsung di pergunakan di lapangan, yaitu dengan cara mencari beberapa batu dan meletakkan kompor trangia di tengah – tengah batu  tersebut, dimana batu – batu tersebut akan berfungsi sebagai kaki penyangga nesting yang di pergunakan untuk memasak tetapi tidak begitu efisien. Salah satu cara yang bisa dipergunakan adalah dengan membuat dudukan kompor sendiri sesuai dengan bentuk kompor trangia.


Kompor trangia memang menggunakan kompor alkhol ini banyak sekali keuntungannya salah satunya dalah karena berat dari kompor alkohol ini yang tergolong cukup ringan di banding dengan kompor lapangan yang lain, tetapi kelemahan dari kompor lapangan alkohol ini adalah jika dibandingkan dengan kompor lapangan lainnya adalah panas yang di hasilkan kompor ini paling lama jika sama – sama dipergunakan untuk merebus 1 ltr air, tetapi selain itu kompor lapangan ini merupakan favorit banyak pendaki, termasuk saya di dalamnya, Tetapi sayang dewasa ini satu set kompor trangia di bandeerol cukup mahal, mini trangia misalnya dipasaran dijual dengan harga sekitar Rp 250.000 bisa di bayangkan jika kita membeli trangia dengan modelyang lebih lengkap pasti kita akan di paksa untuk merogoh kocek lebih dalam lagi. Pengalaman saya adalah jika kita memang ingin mempergunakan kompor lapangan trangia pilihlah kompor trangia dengan model trangia winter attachment saja dimana didalam model ini hanya terdiri dari kompor dan satu penggorengan. Dibanding trangia model yang lain, model ini adalah yang paling murah dahulu dibanderol sekitar Rp 100.000 an.

Kemudian kita bisa membuat sendiri dudukan untuk kompor lapangan trangia jenis ini, bisa menggunakan plat besi  atau alumunium yang dapat di buat di tukang las atau bengkel pembuat teralis atau pagar dengan harga sekitar Rp 25.000an, sedangkan nesting yang di gunakan daat menggunakan nesting standar ABRI atau nesting lain yang lebih murah, atau kalau memang sudah punya nesting sebelumnya. terbukti dengan cara tersebut di atas kita dapat menggunakan kehandalan kompor trangia tanpa harus mengeluarkan banyak uang, selain efisien peralatan lama kita pun masih dapat di pergunakan sehingga tidak menumpuk percuma. dibawah ini adalah sketsa denga ukuran kompor lapangan jika ingin membuat sendiri.

Keunggulan kompor ini diantaranya:

  • Bisa dipakai diketinggian berapapun dipermukaan tanah ini, dimedan apapun.
  • Bebas macet dan awet, no pain, gak repot.
  • Bahan bakar lebih fleksibel dari alkohol atau spritus.
  • Portabilitas, kelengkapan per unit, dan compactness, ringan dan mudah diselipkan diransel.
  • Mampu mensuplai makanan hingga 2-5 org secara serentak (tergantung tipe Trangia-nya).
  • All weather, masak kapanpun, dimanapun, gak peduli hujan, salju, badai, basah atau kering.

Solusi lain untuk mengejar sisi praktis dan portabilitas adalah membawa satu unit "Trangia-Trangia-an" alias mirip trangia tapi palsu. Dibuat dari bahan baku kaleng bekas softdrink seperti Sprite atau Coca Cola, kaleng yg sudah dibelah jadi dua bagian itu lantas dikatupkan satu dengan lainnya. Berilah sobekan lubang yg melingkar, lalu sumpalkan tisue atau kain, dan terakhir katupkan dua kaleng itu, maka jadilah "trangia aspal" ini. Mudah sekali.

Kompor ini bisa memakai bahan bakar sama dengan Trangia asli, yakni alkohol, spiritus, atau minyak tanah. Jeleknya hanya satu, kompor ini tidak punya tatakan cangkang untuk menopang panci atau wajan diatasnya, dia juga tidak anti badai. Karena itu, kita harus menyediakan sendiri peralatan masaknya, plus dengan cangkang wajan, dan kalau perlu tutup penahan angin. Cara petunjuk pembuatannya bisa dicek disini scottbryce dan pcthiker. Jadi, portabilitas enga selalu identik mahal. Masih ada alternatif lain untuk membuat itu .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar